JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam perbincangannya di kanal Youtube KPK dengan tema “Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi” pada Selasa (13/4/2021), membahas bahwa masih banyak pihak yang memanfaatkan celah untuk mengeruk keuntungan pribadi dari APBN. Padahal, APBN majdi instrumen penting untuk memberikan bantuan sosial pada masa Covid-19.
“Seluruh upaya yang dilakukan dengan menggunakan keuangan negara maupun peraturan-peraturan bisa saja disalahgunakan dan memunculkan tindakan kriminal atau fraud,” kata Sri Mulyani.
Seperti bantuan sosial (bansos),masih banyak oknum yang mencoba mengambil kesempatan dari sistem yang belum solid tersebut. Di antaranya dengan cara memalsukan data diri agar turut menerima manfaat.
“Berbagai tindakan seperti penggunaan data fiktif, duplikasi data dari penerima bantuan sosial, maupun bidang lain yang bisa disalahgunakan merupakan risiko yang harus kita awasi dan minimalkan,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya meminta agar Kementerian Keuangan dan seluruh kementerian lembaga, serta aparat penegak hukum termasuk KPK, menjadi sangat penting. Tak hanya itu terpaku dengan slogan, tetapi harus diimbangi dengan kerja-kerja efektif dari semua pihak.
“Kami akan terus memperkuat dan mendayagunakan aparat pengawas internal di masing-masing kementerian lembaga dan Berbagai upaya pencegahan korupsi tidak boleh hanya menjadi slogan, pencegahan korupsi membutuhkan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Dia menambahkan, pemangku kepentingan memiliki andil yang penting di dalam pendidikan antikorupsi, membangun sebuah integritas kejujuran, dan terus membangun sistem yang bisa mendeteksi dini perilaku koruptif yang dilakukan oleh siapa saja. (*/cr7)
Sumber: siberindo.co