Doha – Pelatih Maroko Walid Reragui tidak kecewa dengan timnya meski gagal lolos ke final Piala Dunia 2022.
Impian Maroko buyar saat ditaklukkan Prancis pada babak perempat final di Stadion Al Bayt, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Reragui mengatakan timnya melakukan segala yang mereka bisa untuk mengalahkan Les Bleus.
“Kami memberikan segalanya, itu yang terpenting. Anak-anak berjuang sampai saat terakhir,” kata Reragui.
“Kami ingin memenangkan pertandingan ini, tetapi kami menghadapi tim kuat yang tahu apa yang mereka lakukan dan mengharapkan mereka melakukan kesalahan yang kami buat di awal pertandingan,” katanya.
Beberapa pemain yang kurang fit membuat Reragui kesulitan. Bek tengah Nayef Aguerd tidak tersedia setelah pemanasan sehingga dia harus memasukkan Achraf Dari.
Bek tengah, yang juga kapten Romain Saiss, berada di starter tetapi harus diganti setelah hanya 21 menit karena cedera lainnya.
Kami kehilangan banyak pemain yang melakukan yang terbaik, (Noussair) Mazraoui sakit tapi dia bermain. Saiss juga. Saya tidak bisa bisa berkata apa-apa lagi jika pemain sudah berbuat maksimal,” kata Reragui.
Maroko tampil menekan sepanjang pertandingan karena berusaha menyamakan kedudukan namun tidak memiliki sentuhan mematikan di area penalti.
“Kami bisa mencetak gol, tetapi sayangnya gol tidak terjadi. Semoga rakyat Maroko memaafkan kami. Kami ingin mencapai final, tetapi Tuhan memberkati lain kali. Kami melakukan yang terbaik, itu yang terpenting. Yang paling penting adalah memproyeksikan citra yang baik, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Maroko itu ada dan kami memiliki penggemar yang luar biasa,” katanya.
“Untuk mencapai level yang sangat tinggi dan memenangkan Piala Dunia, kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami tidak terlalu jauh.” pungkasnya. (*/cr1)
Komentar