oleh

Dampak Positif KTT G20 di Bali Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Jakarta – Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan Presidensi Indonesia di KTT G20 sebagai momentum kebangkitan ekonomi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.

“KTT G20 menjadi momen kebangkitan ekonomi dan kebanggaan dari bangsa kita. Bahwa bukan hanya keindahan alam, kekayaan sumber daya alam, dan keramahtamahan namun ternyata kepemimpinan Indonesia di skala global sangat diperhitungkan,” kata Menparekraf Sandiaga dalam “Weekly Brief with Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

Sandiaga juga berharap KTT G20 ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan bagi sektor parekraf di Bali.

Baca Juga  Pelaksanaan KTT G20 di Bali, TNI Kirim 252 Kendaraan Listrik

Salah satu dampak positif dari pelaksanaan rangkaian KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 yakni tingkat okupansi hotel di kawasan Nusa Dua meningkat hingga 70 persen.

“Kami prediksi hingga akhir tahun 2022 tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama memasuki masa liburan nataru yang kita andalkan adalah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat yang rata-rata mencapai 24 ribu perhari,” paparnya.

Baca Juga  Presiden Joe Biden tiba di Bali untuk Hadiri Acara Puncak KTT G20

Sandiaga Uno juga memperkirakan kontribusi ekonomi pelaksanaan KTT G20 terhadap perekonomian nasional mencapai 533 juta dolar AS atau Rp7,4 triliun dan menyerap lebih dari 33 ribu lapangan kerja baru.

“Saya ucapkan terima kasih untuk semua yang telah menyalurkan sumbangsih terbaik bagi kontribusi terbaik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang sangat diperhitungkan dan mampu mencetak sebuah prestasi menjadi host yang sukses untuk KTT G20 di Bali,” ujar Sandiaga.

Baca Juga  Harga Bawang Turun

Sandiaga Uno menanggapi terkait komentar netizen asal Inggris yang tidak tahu dengan kain endek Bali yang dikenakan para pemimpin negara anggota G20 dalam gala dinner beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal ini perlu direspons dengan lebih memperbanyak edukasi dan promosi kepada publik di tingkat internasional terutama terkait wastra Indonesia.

“Ketidaktahuan netizen internasional akan wastra Indonesia perlu kita respons dengan informasi dan kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk mempromosikan,” ucap Sandiaga. (*/cr1)

Komentar

News Feed