oleh

Anies Tak Perlu Perpanjang PSBB, Pengusaha: Tak ada Hasil Positif

SIN – Kebijakan Gubernur anis baswedan kembali ditunggu publik. Ini Bukan lantaran kerusakan besar yang dialami Pemprov DKI terkait aset daerah yang hancur akibat aksi massa yang didukungnya untuk tetap mengelar aksi.

Tapi kali ini, berkaitan dengan kelangsungan, apakah Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) ketat di Jakarta akan dilanjutkan pada hari ini. Atau akan berakhir hari ini Minggu (11/10).

Sampai dengan saat ini belum ada kepastian dari Pemprov DKI. Apalagi jumlah kasus baru Covid-19 di Ibu Kota masih terbilang tinggi. Bahkan terkesan sulit untuk mereda. Apakah ini lantaran penanganan yang tidak maksimal, atau konsep PSBB yang disampaikan memang tidak efektif.

Baca Juga  Lagi ! Angka Terkonfirmasi Covid 19 di Lebak Tembus 208 Orang

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik mengatakan, apabila berlanjut atau tidaknya PSBB ketat, Pemprov DKI mempunyai penilaian tersendiri. ”Itu ada standar nilai perpanjang atau tidak (PSBB ketat),” kata Taufik saat dihubungi Okezone di Jakarta, Sabtu (10/10).

Akan tetapi, Taufik menyarankan jika kasus Covid-19 di Ibu Kota sudah melandai, sebaiknya PSBB ketat tidak usah diperpanjang kembali. ”Saya kira kalau dia (jumlah kasus Covid-19) sudah landai, ya sinyal enggak usah diperpanjang PSBB. Kalau sudah landai ya, saya belum tau hasil evaluasi seperti apa,” tutur Taufik.

Baca Juga  Malaysia Akan Menghadapi Gelombang Keempat COVID-19

Namun demikian, Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, jika kasus Covid-19 masih tetap tinggi maka PSBB ketat tetap diberlakukan di Jakarta. Dengan catatan kontrol terhadap masyarakat harus semakin diperketat. ”Tapi ya kalau kasusnya masih tinggi ya (diperpanjang),” pungkasnya.

”Sebagai warga Tangerang saya sih inginnya PSBB cepat diputuskan. Dan saya juga berharap Anies tak lagi memberlakukan PSBB. Bagi saya ini benar-benar menghambat. Saya ini cari omset lho, jadi susah begini,” kata Eko Suprihatmoko yang mengaku AE sebuah produk kecantikan itu.

Baca Juga  Tarif Rapid Test Antigen Terbaru Di Stasiun Turun Jadi Rp85.000

Eko juga berharap dengan tidak diberlakukannya PSBB, maka sumber-sumber ekonomi tetap berjalan. ”Sudahi saja PSBB ini, tak ada juga manfaatnya. Ini fakta lho yang saya sampaikan. Kebijakan yang tidak populer itu membuat DKI kacau,” timpal pengusaha yang mengaku warga Tangerang itu.

 

sumber : siberindo.com

Komentar

News Feed