SIN – Di era pandemi covid-19 Rumah Sakit Umum Kabanjahe mndapat kepercayaan dari Menkes RI sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk merawat pasien covid -19. Namun untuk suksesnya pencegahan menularnya dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat RSU Kabanjahe hingga saat ini belum memiliki laboratorium Polymarase Chain Reaction ( PCR ) sebagai alat test swab covid -19.
Direktur RSU Kabanjahe dr Arjuna Wijaya Sp.P ketika dikonfirmasi melalui seluler Rabu (28/10/2020 ) membenarkan rumah sakit yang dipimpinnya menjadi rumah sakit rujukan penderita terinfeksi covid-19 bagi beberapa kabupaten di Sumatera Utara yakni Karo, Simalungun, Dairi, PakPak Bharat dan Humbang Hasundutan.” Tidak tertutup kemungkinan dari luar kabupaten tersebut juga bisa datang ” tambah Arjuna Wijaya.
Akibat kekosongan laboratorium PCR yang belum dimiliki RSU Kabanjahe hingga saat ini menjadi salah satu hambatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat mengingat pemeriksaan untuk memastikan warga terinfeksi covid-19 terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Disinggung tentang pasien yang pernah ditangani untuk perawatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe, menurut dokter jumlahnya mencapai 67 orang meninggal 7 orang selebihnya mengalami kesembuhan.sedangkan pada saat ini pihaknya ada merawat enam orang pasien. ” Sampai Rabu 28 Oktober pasien yang diopname berjumlah 6 orang (enam ) ” tulisnya dalam whatsAap nya.
Ditanya tentang usulan anggaran pengadaan laboratorium dimaksud menurut Arjuna Wijaya pihaknya telah mengusulkan untuk dianggarkan dalam P.APBD Kabupaten Karo 2020. “ Benar ada kita usulkan , sekarang sedang dalam proses , mudah-mudahan dalam waktu dekat ini RSU Kabanjahe sudah memiliki laboratorium PCR “ ujarnya.
sumber : siberindo.co
Komentar