JAKARTA, SIN.CO.ID – Pernyataan mengejutkan datang dari Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurachman. Ini terkait balapan Formula E yang batal digelar pada 2020.
Gagalnya gelaran tersebut pada tahun ini menguat bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menarik biaya komitmen penyelenggaraan balapan Formula E setelah gagal dilangsungkan.
Namun biaya komitmen sebesar 20 juta poundsterling itu digunakan untuk gelaran balap pada 2021 mendatang.
“Tidak, tidak hilang. Uang commitment fee tidak hilang karena season (musim balap) 2020 dialihkan ke 2021,” jelasnya.
Saat ini, sambung dia, dalam proses amandemen kontrak agreement. Uang komitmen penyelengaraan telah dibayarkan pada tahun 2019.
Dengan rician 10 juta poundsterling dibayar pada Agustus 2019 lalu dengan mekanisme pembayaran melalui dana talangan Bank DKI.
Sementara periode kedua dibayar pada 31 Desember 2019 dengan total nominal 10 juta poundsterling juga yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Dengan pembayaran tersebut maka uang komitmen untuk gelaran pertama lunas.
Lantaran ajang ini batal digelar, sejumlah Fraksi DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menarik kembali uang tersebut untuk digunakan menangani pandemi Corona.
Sementara itu politikus NasDem NasDem Jupiter pada Selasa (16/6/2020) menyebut, kas keuangan daerah dalam kondisi sangat memprihatinkan.
“Ya merosot. Mengalami penurunan pendapatan sebanyak 53%. Saya dengan tegas meminta Pemprov DKI Jakarta untuk tarik balik uang commitmen fee Formula E sebesar Rp360 miliar,” jelasnya. (alx)
Komentar