SIN – Hal itu dialami Bripka Muhammad Reza yang akhirnya sempat dibawah ke ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Bari.
“Awalnya warga mengira saya temannya pelaku ini dan saya sempat ikut dipukul. Saya teriak ‘woy! Saya polisi’. Baru setelah itu bubar dan pelaku ini berdarah-darah tapi masih selamat,” kata Reza dalam kondisi hidung dipasang selang oksigen ini.
Mendengar kabar itu Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji langsung menjenguk Bripka Reza. Dia mengapresiasi keberanian anak buahnya itu. Meskipun jambret tugas polisi juga mengamankan nyawa seluruhnya warga negara Indonesia. Terlebih lagi aksi menghakimi dilakukan warga dinilai tidak pantas dilakukan di negara memiliki hukum yang berlaku.
“Ini bagian dari risiko Polri dalam memberantas kejahatan. Alhamdulillah, anggota kami baik-baik saja dan tidak kurang suatu apapun. Ini kerja yang bagus dan teladan untuk anggota yang lain,” kata Anom.
Polisi kini sedang melakukan pengembangan untuk memburu satu pelaku jambret lainnya yang sangat meresahkan warga.
“Kami sudah mengantongi identitas seorang pelaku lainnya dan kami segera menangkap pelaku,” kata Anom menegaskan.
Sekilas kronologis anggota Unit Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang ini baru saja berjibaku mengejar pelaku jambret yang kerap meresahkan warga di Monpera.
Namun saat pelaku hampir diraih, Bripka Reza malah ikut dihajar warga karena sempat dikira rekan pelaku jambret.
sumber : siberindo.com
Komentar