oleh

Perbedaan Pendapat Terkait Larangan Mudik Oleh Bupati dan Gubernur Lombok

LOMBOK TIMUR – Kebijakan Bupati Lombok Timur Drs HM Sukiman Azmy meminta masyarakat tidak mudik pada hari Raya Idul Fitri 1442 H mendatang, justru berbanding terbalik dengan kebijakan Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah.

Sebelumnya, Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah tidak melarang warganya untuk mudik sepanjang tetap menaati protokol kesehatan.

Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengamanan Idul Fitri 1442 H, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menyampaikan masyarakat Lombok Timur yang berdomisili di daerah lain agar tidak melakukan kegiatan mudik terlebih dahulu.

Adapun silahturahmi bupati lombok menyarankan melalui teknologi video call.

Bupati Sukiman Azmy menyampaikan berdasarkan data kasus meninggal dunia yang retan dan berpotensi ialah lansia. Sementara tujuan mudik ialah untuk bersilahturahmi mengunjungi orang tua, sedangkan di kampung kebanyakan merupakan lansia.

Baca Juga  Ekonomi Indonesia Akan Berdampak Positif, Kok Bisa?

“Hal ini dapat menimbulkan risiko, untuk orang yang berkunjung maupun dikunjungi. Kalau bisa jangan pulang dulu, apalagi melakukan pertemuan dalam kelompok yang besar,” pesan Bupati Lotim Sukiman Azmy.

Ia memastikan, pemerintah Kabupaten Lombok Timur mendukung pencegahan terhadap peningkatan laju penambahan kasus Covid-19.

Peningkatan kasus Covid-19 memang masih menjadi perhatian utama emerintah. Hal tersebut juga menjadi bagian dari upaya pengamanan arus mudik dan Idul Fitri tahun ini.

Baca Juga  Angka Wabah Naik, Kesadaran Makin Jomplang

Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo dalam kesempatan itu mengingatkan, salah satu penyebab meningkatnya angka Covid-19 secara drastis di negara-negara lain adalah kelalaian, baik pemerintah maupun masyarakat dalam melaksanakan protokol Kesehatan.

“Ini menjadi catatan bagi pemerintah agar mengantisipasi laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat,” tegasnya.

Karena itu, Kapolri mengimbau setiap wilayah untuk membantu penekanan angka penyebaran covid ini dengan beberapa cara.
Seperti mengelola dan menjaga arus mudik. Pihaknya akan mengadakan Operasi keselamatan yang akan dilaksanakan pada 12-25 April 2021, pihaknya akan meningkatkan Operasi pada 26 April-5 Mei, dan juga Operasi Ketupat pada 6-17 Mei.

Kapolri berharap pemerintah daerah bisa memanfaatkan kegiatan operasi keselamatan untuk betul-betul melakukan sosialisasi secara masif tentang larangan mudik.

Baca Juga  Pemberian Vaksinasi Kepada Budayawan Tahap Pertama

“Masyarakat harus diberikan gambaran bahwa angka covid sampai saat ini masih tinggi terutama dampaknya terhadap lansia, dan tentunya mengingatkan kembali tentang protokol Kesehatan,” tegasnya. (*/cr7)

 

Sumber: siberindo.co 

News Feed