oleh

Kabar Baik, Tahun Ajaran Baru Bulan Juli 2021 Mendatang Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Melalui Surat Keputusan Bersama Empat Menteri atau SKB 4 Menteri telah memutuskan tahun ajaran baru bulan Juli 2021 mendatang.

Sekolah sudah dapat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga pendidikan.

“Vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan di targetkan selesai bulan Juni 2021,” kata Muhadjir, Selasa (30/3/2021).

Hal senada juga di sampaikan Mendikbud Nadiem Makarim yang juga telah mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan layanan tatap muka terbatas.

Meskipun demikian, tetap ada opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ), sebab untuk menerapkan protokol kesehatan dan hanya di izinkan 50 persen dari jumlah siswa.

“Mau tidak mau, selesai vaksinasi ada opsi tatap muka terbatas. Selain itu harus melalui sistem rotasi, tatap muka dan PJJ,” terang Nadiem.

Baca Juga  Harapan Bupati Batu Bara Zahir kepada Sekolah Dalam Pelaksanaan Sekolah Tatap muka

Belajar interaktif dan menyenangkan Hary Candra, Co-Founder dan Chairman PesonaEdu mengatakan pembelajaran berbasis digital tidak serta merta di tinggalkan meski sekolah tatap muka nanti akan di laksanakan pada tahun ajaran baru.

“Pembelajaran digital adalah keniscayaan pada saat pelajaran tatap muka nanti,” tegas Hary Candra dalam konferensi pers daring yang di inisiasi PesonaEdu, provider layanan konten pendidikan digital yang di gelar pada 14 April 2021.

Ia menegaskan pembelajaran digital tidak akan pernah menghilangkan pembelajaran tatap muka karena sekolah tatap muka tetap diperlukan.

“Pembelajaran berbasis digital justru akan menguatkan pembelajaran tatap muka, apalagi PTM terbatas masih akan menjalankan dua metode belajar ; tatap muka dan PJJ. Jadi, pelajaran digital masih akan di butuhkan keduanya,” jelas Hary.

Baca Juga  Yuk Ajak Keluarga Lebih Dekat dengan Sang Pencipta di Bulan Suci Ramadhan

Meski demikian, Hary mengingatkan pembelajaran digital bukan hanya soal mengubah materi cetak menjadi digital.

“Saya ingin mengingatkan, pembelajaran digital itu bukan hanya mengubah materi pembelajaran dari cetak menjadi PDF saja,” ujarnya.

Hary menjelaskan, transformasi pembelajaran tatap muka jadi digital harus di ikuti dengan perubahan konten dan pedagogi pelajaran.

Hary mengungkapkan, pihaknya melalui PesonaEdu berupaya berikan konten pembelajaran numerasi dan literasi secara lebih interaktif, sehingga materi yang di ajar PJJ, dapat di sampaikan dengan cara menyenangkan dan menarik bagi siswa.

“Itulah alasan PesonaEdu hadir untuk berikan konten PJJ yang lebih interaktif, di khususkan untuk pelajaran kompetensi dasar selama masa belajar dari rumah,” jelasnya.

Baca Juga  Kemenag Resmikan Madrasah English Community Secara Daring

Lebih jauh Hary mengingatkan, model pembelajaran di era digital perlu untuk memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan kreativitas guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

“Siswa jauh lebih tertarik melihat visual yang interaktif,” ujar Hary memberikan gambaran. Oleh kerenanya, sangat penting bagi guru untuk memiliki literasi digital, bukan hanya mampu menggunakan gawai.

“Dengan penguasaan literasi digital, guru akan mampu membuat beragam pembelajaran inovatif dan kreatif dengan menggunakan teknologi yang ada,” tambahnya.

Ia berharap pembelajaran berbasis digital native ini, maka isu pembelajaran yang membosankan dan buat setres siswa dapat di hindari. (*/cr2)

News Feed