Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Satria Wiratama mengatakan, Satgas Covid-19 perlu ada di sekolah karena guru dan kepala sekolah tidak cukup untuk mengawasi para murid di dalam dan di luar sekolah.
Saat melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, perlu dilengkapi adanya Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di sekolah. Tidak hanya terdiri dari guru dan karyawan sekolah saja. Tapi juga melibatkan orangtua dan murid.
Pentingnya Satgas Covid-19 di bentuk di sekolah
Satgas Covid-19 sekolah ini perlu bantuan elemen sekolah.
Termasuk orangtua murid untuk mengawasi protokol kesehatan di dalam dan di luar sekolah. “Protokol kesehatan siswa, tidak hanya di awasi saat di sekolah.
Tapi juga di luar sekolah. Apalagi pembelajaran di tengah pandemi, siswa harus menjaga protokol kesehatan,” kata Bayu Satria Wiratama dalam diskusi yang di adakan REFO Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Senin (19/4/2021).
Dalam hal ini, peran orangtua di Satgas Covid-19 menjadi sangat penting. Pasalnya orangtua yang bisa mengingatkan anak-anak, khususnya saat berada di luar sekolah, agar tidak berkumpul dengan teman-temannya dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Orangtua bisa mengingatkan anaknya, jika masih ingin pergi ke sekolah ya harus disiplin melakukan protokol kesehatan baik di dalam maupun saat di luar sekolah,” ungkap epidemiologi UGM ini.
Bayu menegaskan, jika ada siswa yang tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini bisa berimbas ke siswa lainnya. Baik siswa satu sekolah atau bahkan satu sekolah.
Siapa saja yang terlibat dalam Satgas Covid-19 sekolah
Satgas Covid-19 sekolah ini perlu melibatkan semua kalangan, antara lain:
1. Guru
2. Staf sekolah
3. Staf satgas Covid-19 daerah
4. Staf Puskesmas
5. Orangtua murid
6. Murid
7. Jika sekolah berbenuk yayasan, perwakilan dari yayasan juga perlu di libatkan dalam Satgas Covid-19 ini.
“Dengan adanya Satgas Covid-19 ini, anak-anak bisa bersekolah dengan tenang. Selain itu guru juga bisa melakukan kegiatan belajar mengajar juga dengan tenang. Sehingga membawa keuntungan bagi kedua belah pihak, baik orangtua dan sekolah dengan tenang melakukan KBM,” ungkap Bayu.
Selain itu, murid perlu di libatkan dalam Satgas Covid-19 agar bisa mengingatkan sesama teman agar selalu di siplin menerapkan protokol kesehatan saat berada di lingkungan sekolah.
Fungsi Satgas Covid-19 sekolah
Bayu mengungkapkan, keberadaan Satgas Covid-19 di sekolah ini mempunyai beberapa fungsi, yakni:
- Merencakan, membuat dan merevisi protokol Covid-19 sekolah
- Pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan
- Koordinasi dengan satgas daerah dan staf
- Puskesmas Koordinasi dan perekrutan relawan sekolah
- Menentukan pembukaan atau penutupan sekolah atau kelas
- Melakukan komunikasi kepada komunitas sekolah
Bayu menambahkan, pihak sekolah perlu memiliki staf khusus di UKS. Jika tidak punya, perlu merekrut relawan dari luar sekolah. Atau tenaga kesehatan yang sedang magang atau relawan.
“Dengan ada staf UKS, jika sewaktu-waktu ada siswa yang mengeluh panas atau sesak nafas bisa segera ditangani di UKS sebelum staf Puskemas datang,” tandas Bayu. (*/cr2)