SIN– Memasuki 1 September 2020 kemarin, ada poster yang marak di media sosial. Bunyinya kira-kira, “Masih hidup sampai 1 September? Sesuatu yang patut disyukuri”. Seperti dilaporkan mimbar-rakyat.com grup siberindo.co.
Ya, virus Covid 19 yang misterius keberadaannya membuat kita masih hidup dengan tubuh sehat menjadi anugerah luar biasa dari Sang Pencipta.
Betapa tidak, setiap saat kita mendengar cerita kematian. Secara resmi dari pemerintah diumumkan jumlah pasien baru Covid19, angka kematian dari seluruh Tanah Air. Meskipun disampaikan juga jumlah orang yang sembuh sebagai counter balance, yang membekas di hati dan pikiran kita adalah kematian.
Di WA grup saya mendapat informasi meninggalnya dalam waktu kurang dari satu bulan, empat kakak beradik akibat virus ini, setelah mereka hadir dalam sebuah pertemuan keluarga. Ya, hanya di Agustus ini saja empat suami, empat ayah pergi ke alam baka, meninggalkan istri-istri dan anak-anak mereka. Suatu hal yang tidak terbayangkan terjadi di zaman “normal”, saat ini serba mungkin.
Ya, kematian kita sudah tertulis di buku takdir itu kita yakini benar. Tetapi kalau biasanya itu terasa jauh dan jarang terpikir, kini seperti ancaman yang setiap saat bisa datang. Kematian jadinya seperti berada di dekat kita secara nyata karena gencarnya berita yang datang. Dari satu sisi ini positif karena mendekatkan diri pada Sang Pencipta, tetapi di sisi lain memberikan ketakutan dan trauma.
Ada seorang teman yang sejak bulan Maret lalu sampai saat ini tidak berani keluar rumah karena khawatir tertular. Ada pula wartawan senior yang dilarang anak-anaknya setelah mendengarkan berita di media massa yang memetakan zona-zona berbahaya di Jakarta. Ketakutan itu sesuatu yang wajar walaupun ada juga yang mengatakan sebagai paranoid, tidak mencerna informasi dengan baik.
Benar bahwa Virus Covid19 sangat berbahaya, khususnya bagi mereka yang punya penyakit bawaan seperti diabetes, jantung, darah tinggi, ginjal dsb, sebab sekali ditulari bisa langsung sakit parah, susah disembuhkan.
Tetapi gaya hidup sehat, memelihara tubuh dengan asupan makanan yang sehat plus vitamin—atau berjemur diri antara 07.30-11.00—juga ikut memperkuat daya tahan tubuh ataupun imunitas.
Pekan lalu saya bertemu mantan Kapolda Bengkulu, Supratman, yang sembuh dari Covid19 setelah dinyatakan positif dari tes usap, melalui isolasi diri dan memakan makanan ditambah vitamin dan sejenisnya. Masih banyak cerita kesembuhan sebenarnya, tetapi kalau tidak mendengar langsung kita kadang kurang yakin bahwa itu benar bisa terjadi.
Sumber: Siberindo.com
Komentar