oleh

Tingkatkan Akses Pendidikan, Resmi Didirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pertama di Jepang

Aichi, Jepang – Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap individu. Dengan meningkatkan akses pendidikan bagi para WNI di Jepang.

Resmi dibuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nishio Darussalam di Nishio-city, Aichi-ken, Nagoya pada Minggu (04/04/2021).

PKBM Nishio Darussalam ini menjadi tujuan utama yang diharapkan KBRI Tokyo agar menjadi contoh untuk tumbuhnya PKBM lainnya di Jepang.

“KBRI Tokyo berkomitmen untuk memperkuat perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah bagi putra dan putri WNI di Jepang,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Baca Juga  Resmi, RFEF Tunjuk Stadion La Cartuja Jadi Venue Final Copa del Rey 2019/20

Dubes Heri Akhmadi sampaikan bahwa PKBM ini merupakan pelayanan pendidikan dasar, menengah atau kursus-kursus kecakapan hidup lainnya yang relevan dan dibutuhkan masyarakat sekitar.

Peserta PKBM akan memperoleh 3 (tiga) mata pelajaran utama, yaitu: agama dan budi pekerti; Pancasila dan kewarganegaraan; serta Bahasa Indonesia.

Ada 3 pilihan bagi Peserta PKBM dalam program Kejar Paket A, B, dan C.

Baca Juga  10 Wakil Indonesia ini Lanjut Babak Kedua Toyota Thailand Open 2021

“Dengan ini, kami berharap putra dan putri WNI yang ada di Jepang tidak kehilangan jadi diri sebagai Bangsa Indonesia”, pungkasnya.

Berdasarkan Data Imigrasi Jepang, total WNI di Jepang per Juni 2020 tercatat sejumlah 66.084 jiwa.

Tersebar pada 47 Prefektur di Jepang, dengan konsentrasi tertinggi di Prefektur Aichi sebanyak 6.991 orang, diikuti Tokyo (5.450), Ibaraki (4.226), Kanagawa (4.044), Osaka (3.739), Shizuoka (3.489) dan Saitama (3.433).

Baca Juga  Biji Mete Indonesia Jadi Langganan Ekspor Mancanegara

Selain PKBM, pada 24 Februari 2021 KBRI Tokyo juga telah menandatangani Kerja Sama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Program PJJ ini membuka akses pendidikan bagi pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai 36.000 dan sebagian besar masih berstatus pegawai magang (Kenshusei). (*/cr2)

News Feed