JAKARTA, SIN.CO.ID – Pengungkapan upaya penyelundupan sekitar 201 kilogram sabu yang dikirim ke Jakarta, pada Selasa (22/12), yang hasilnya diduga digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme di Timur Tengah, merupakan bukti kejahatan yang tak bisa ditolerir.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koorpolhukan M. Azis Syamsuddin meminta, pihak Kepolisian untuk tidak ragu-ragu dalam menerapkan hukum, mengungkap jaringan utamanya dan memberangus rantai penyelundupan narkotika.
“Memberantas narkoba adalah komitmen kita bersama. Tindak tegas, jangan ragu. Hukum seberat-beratnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” terang Azis Syamsuddin, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/12/2020).
DPR juga kembali mengingatkan, situasi pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi aparat untuk tetap berfokus dan berkomitmen pada pemberantasan narkotika. Selain aparat kepolisian BNN dan lembaga terkait, diharapkan sigap dalam mewaspadai ancaman ini.
“Waspadai jalur rawan peredaran narkoba. Jika diperlukan penambahan personel dan peralatan memadai. Terbongkarnya kasus ini, tidak bisa dianggap remeh-temah. Ancaman terorisme, narkoba sudah ada di depan mata,” tandas Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
DPR juga meminta kepada para penegak hukum agar tidak segan-segan menjatuhkan hukuman mati kepada para pengedar narkoba. “Kejahatan narkoba adalah kejahatan yang luar biasa yang merusak generasi bangsa. Kita jangan mau dikendalikan oleh para penjahat narkoba,” tegasnya.
Wakil Rakyat dari Dapil II Lampung itu pun berpesan agar aparat penegak hukum untuk tidak sekali-kali terlibat dalam bisnis haram narkoba apalagi menjadi beking dari para bandar narkoba.
“Mohon kiranya untuk tetap menjaga integritas untuk bangsa. Dan kami memberikan apresiasi kepada Polri yang telah membongkar pengedar narkoba kelas kakap dan terus tingkatkan prestasi untuk menyelamatkan bangsa dari bahaya narkoba,” terang Azis Syamsuddin. (oke/alx)
Komentar