oleh

Azis Syamsuddin: Utamakan Protokol Kesehatan Dalam Pilkada

JAKARTA, SIN.co.id – Semestinya seluruh pemangku kepentingan berikhtiar keras untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus SARS-CoV-2. Terlebih menjelang Pesta demokrasi. Calon kepala daerah, harapannya tak sekadar mengumbar janji. Jadikan keselamatan jiwa masyarakat sebagai prioritas utama.

DPR bersama Pemerintah tak akan pernah bosan menggaungkan kampanye sehat, pemenuhan protokol kesehatan untuk memutus rantai wabah. Ini juga seharunya menjadi momentum calon kepala daerah untuk beradu gagasan dalam penanganan COVID-19.

“Pilkada tinggal hitungan hari. Jangan bosan edukasi kepada pemilih. Momentumnya sudah datang. Mohon jangan abaikan keselamatan jiwa,” jelas Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, Minggu (6/12/2020).

Baca Juga  Perusahaan Global Ini Guyur Rp 20 T Genjot Produksi

Azis Syamsuddin memberikan gambaran terkait hasil mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dari data yang muncul menyebutkan dalam sepekan pertama bulan Desember, angka kematian tenaga medis akibat Covid-19 naik hingga tiga kali lipat.

Dari Maret hingga Desember, sedikitnya 342 petugas medis dan kesehatan di 24 provinsi meninggal akibat terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, 192 di antaranya adalah dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Sedangkan para dokter yang meninggal terdiri dari 101 dokter umum, 89 dokter spesialis, serta dua residen. “Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan agar kita tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M),” tegas Azis Syamsuddin.

Baca Juga  Para Insan Ekonomi Kreatif Film dan Fotografi Diajak Berpartisipasi dalam Program Stimulus "Lensa Kreatif 2022"

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyinggung perkembangan dan kemajuan vaksin COVID-19. Kehadiran vaksin merupakan sesuatu yang positif. Namun secara tak sadar, kondisi ini membentuk persepsi bahwa pandemi telah berakhir.

Karena faktanya, penularan virus COVID-19 yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif, dan petugas kesehatan.

“Kemajuan akan hadirnya vaksin memberi dorongan ke arah positif. Namun, saya pun khawatir bahwa ada persepsi yang berkembang bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir. Saya berharap, kita tidak pernah bosan menggaungkan prokes, apalagi menjelang pemungutan suara, yang melibatkan massa dengan jumlah besar,” papar Azis Syamsuddin.

Baca Juga  Sah, Dua Klan Head To Head di Pilkada Kabupaten Serang

Pemerintah Indonesia terus berupaya mempertahankan langkah-langkah pengendalian. Karena disadari, ada risiko ledakan dalam jumlah besar terhadap pandemi yang kini terus bergerak.

“Jika semua bergerak dan menyadari bahwa prokes begitu penting, tentu harapan memutus rantai wabah Covid-19 segera terwujud. Ekonomi bangsa harus pulih, akvititas harus bergerak. Tapi ingat, sadarlah wabah belum berlalu,” tegas Azis Syamsuddin. (rls)

Komentar

News Feed