Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim selaku kementerian pengampu sektor kebudayaan berkomitmen untuk melindungi para pegiat dan pelaku budaya, menegaskan bahwa vaksinasi untuk seniman dan budayawan merupakan wujud kepedulian pemerintah yang ingin sektor seni dan budaya segera bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19.
Selain vaksinasi yang baru saja dilakukan, terdapat beberapa inisiatif lainnya.
Di antaranya adalah Apresiasi Pelaku Budaya (APB) untuk 59 ribu pelaku budaya terdampak pandemi Covid-19 yang telah disalurkan pada bulan November tahun 2020 lalu.
Pada kesempatan yang sama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin menambahkan bahwa sumber vaksin sudah terpenuhi hingga bulan Mei 2021.
“Alhamdulillah Indonesia itu sumber vaksinnya ada 4, jadi ada yang dari Tiongkok, London, Amerika, ada pula yang dari Jerman. Sehingga kalau ada satu yang terganggu yang lainnya Inshaa Allah masih lancar,” kata Budi Gunawan.
Menkes mengungkap bahwa Tiongkok adalah negara yang lancar dalam menyuplai vaksin bagi Indonesia. Setiap dua minggu ada pengiriman. “Pengiriman yang datang kemarin itu 6 juta bahan baku, itu akan jadi sekitar 80% ya, atau 4,8 juta satu bulan kemudian di bulan Mei,” jelas Menkes.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi kepada para budayawan dan seniman selaku sektor ekonomi kreatif yang divaksinasi hari ini. Menparekraf berharap agar vaksinasi ini dapat membangitkan semangat satu motivasi untuk melawan pandemi.
“Jika pandemi ini terkendali, kita bisa pulih kembali, sektor ekonomi akan bangkit kembali,” ujarnya.
Harapan untuk kebangkitan sektor ekonomi kreatif turut disampaikan oleh Penulis Maman Suherman yang berharap angka penderita Covid-19 bisa terus ditekan.
Jika sebanyak mungkin orang mendapat vaksinasi, maka Indonesia bisa terbebas dari Covid-19. Selain itu, kegiatan kesenian bisa kembali digelar.
Berbagai gelaran kesenian, budaya dan pariwisata bisa kembali berlangsung sebagaimana sebelum pandemi terjadi.
“Teman-teman seniman dan budayawan yang dalam berkarya kerap kali berhadapan dengan penonton, sesama seniman, kru syuting dan lainnya, sudah seharusnya untuk mendapatkan vaksin agar bisa “memagari diri” lebih ketat lagi dalam menghadapi pandemi yang entah kapan berakhir, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan 4M,” pungkas Maman.
Para peserta yang hadir sudah menjalani swab antigen dan swab PCR sebagai prasayarat protokol kesehatan. Peserta vaksinasi merupakan para maestro dari berbagai bidang yakni bidang musik, komunitas film, seni tradisional, komunitas salihara serta budayawan lokal.
Di antara 500 peserta vaksinasi yang turut yang hadir, yaitu musisi Bimbim Slank, penyanyi Widi Mulia AB3, penulis Ayu Utami; komedian Barata Nugraha (Polo Srimulat), perupa Hanafi; koreografer Hartati, perwakilan kelompok budaya Wayang Orang Bharata; perwakilan kelompok pertunjukan Miss Tjitjih, serta penyanyi Edo Kondologit. (*/cr2)