oleh

Koalisi Masih Setengah Hati Dianggap kurang Amunisi

SIN- Pilkada serentak, 9 Desember 2020 tinggal menghitung hari. Menjelang hari pencoblosan, pergerakan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jambi terlihat kian massif turun ke lapangan guna menarik simpati masyarakat. Tiap hari, kabar berita ketiga paslon melakukan sosialisi bersilewaran di media online, cetak dan media sosial.

Pasangan nomor urut 1, CE-Ratu misalnya, dalam tiga hari terakhir kian gencar menggarap basis Kota Jambi dan Muarojambi. Lalu, Cagub nomor urut 2 Fachrori-Syafril juga sama, menggarap wilayah barat hingga di kaki gunung Kerinci. Sedangkan Cagub nomor urut 3 lebih memilih menggarap Muaro Jambi.
Namun pergerakan para paslon tersebut terlihat tidak diimbangi oleh partai koalisi. Sejak awal, hingga disisa masa kampanye ini, pergerakan partai politik pengusung dinilai masih setengah hati. Mereka kurang maksimal mensosialisasikan kandidatnya. Baik tim koalisi pasangan CE-Ratu, Fachrori-Syafril maupun Haris-Sani.
Penilaian ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Jambi (Unja), Citra Darminto. Menurut dia, koalisi partai seharusnya menjadi salah satu mesin politik pemenangan kandidat. Sejauh ini, tim koalisi ketiga pasangan Cagub-Cawagub telah melakukan pergerakan melalui kegiatan menggalang dukungan melalui kegiatan-kegiatan di tengah masyarakat.
“Namun saya melihat ada beberapa partai yang tergabung dalam tim koalisi masih setengah hati bergerak dalam pemenangan kandidat yang mereka usung,” katanya.
Menurut Citra, kurangnya pergerakan partai yang tergabung dalam koalisi ini
bisa saja disebabkan faktor komunikasi DPP partai pengusung sampai ketingkat ranting  belum maksimal. Bahkan lanjutnya, pengurus DPP beberapa partai koalisi belum turun gunung untuk pemenangan kandidat yang mereka usung.
“Mesin partai yang bergerak hanya di ranah DPW atau DPC saja. Plus tim sukses yang telah dibentuk kandidat terlebih dahulu, sebelum adanya koalisi partai atau tim dari non partai,” sebutnya.
Kabar yang beredar, kurang maksimalnya partai bergerak juga disebabkan kurangnya suplay ‘amunisi’ dari kandidat. Untuk menggerakkan semua infrastruktur partai hingga ke tingkat paling bawah tentu membutuhkan biaya cukup besar. Jika tidak didukung dengan suplay ‘amunisi’ mesin tentu juga sulit bergerak. Kalaupun jalan, tentu juga setengah hati.
Pengurus partai koalisi salah satu paslon tidak menampik ada anggota koalisi yang tidak maksimal bergerak. Kalau pun bergerak, menurut dia, tidak ada saling koordinasi. Sehingga pergerakanpun jadi kurang maksimal. ‘’ Kalau dibilang tidak bergerak, salah pulo. Semua bergeraklah, tapi memang kurang maksimal. Bahasonyo  tu begerak dewek deweklah,’’ kata politisi yang minta namanya tidak ditulis ini.
Diapun mengakui, kurang maksimalnya pergerakan partai koalisi ini disebabkan kurangnya suplai ‘amunisi’ dari paslon. Menurut dia, tidak mungkin partai hanya mengandalkan sumbangan dari anggotanya yang menjadi anggota dewan saja. Tanpa dukungan amunisi dari paslon.
‘’ Sejak awal, anggota partai koalisi sudah bergerak menggunakan amunisi sendiri sendiri. Tapi sebatas mano lah telapnyo. Kalau dana lah habis, macam mano mau begerak. Intinyokan tetap pada ‘amunisi’. Kalau ‘amunisi’ penuh, nak begerak kemano bae biso. Kalau dak ado, macam mano kito nak jalan,’’ katanya lagi.
Ketika kabar ini dikonfirmasi ke beberapa partai koalisi, mereka mengaku sudah bergerak secara maksimal. Wakil Ketua Koalisi Partai Pengusung Haris-Sani, Madian Saswadi, menyatakan koalisi partai pengusung paslon nomor urut 3, Haris-Sani terus bergerak maksimal menuju 9 Desember mendatang.
“Semua bergerak maksimal. Mengingat waktu yang semakin dekat, maka masing-masing parpol bergerak turun ke masyarakat. Masing-masing partai punya teknik dan strategi masing-masing,” katanya.
Menurut Madian, ada parpol yang bergerak secara bersama-sama dengan koalisi dan ada juga secara masing-masing, mengingat basis suara parpol yang berbeda. “Kalau di daerah, beberapa kali kita turun pergerakan juga ada yang masing-masing maupun bersama. Karena seperti anggota dewan, mereka menggarap basisnya masing. Tapi dengan tujuannya sama, memenangkan Haris-Sani,” sebutnya. “Intinya tim koalisi Haris-Sani solid dan terus bergerak maksimal,” tegasnya.
Pernyataan serupa diungkapkan, Ketua Koalisi parpol koalisi nomor urut 1, Cek Endra-Ratu Munawaroh, Edi Purwanto. Menurut dia, tim koalisi terus bergerak. Dengan memanaskan mesin partai pengusung, PDIP menggelar konsolidasi di Kota Jambi.
Menurut Edi, dia dan Ketua DPC PDIP Kota Jambi Ir. M.A Fauzi,  mendampingi Ratu Munawaroh melakukan konsolidasi di beberapa Kecamatan di Kota Jambi.
“Konsolidasi internal PDI Perjuangan menjadi prioritas kami. Kami bergerak cepat. Kami solidkan pasukan, untuk menggalang suara dukungan rakyat Jambi bagi kemenangan Calon Gubernur Cek Endra dan Calon Wakil Gubernur Ratu Munawaroh. Semua pengurus DPC harus turun di wilayah kerja masing-masing,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi Edi Purwanto.
“Semua kekuatan mesin PDI Perjuangan kita gerakkan. Kita harus menangkan Pilkada Jambi sesuai perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” sambung Edi Purwanto.(fey/Jambione.com)
sumber : siberindo.com

Komentar

News Feed