Auckland – Banjir bandang telah melanda Auckland selama tiga hari terakhir, merenggut empat nyawa. Hujan deras diperkirakan akan mengguyur kota di Selandia Baru dalam beberapa hari ke depan.
Pihak dewan kota menghitung kerusakan akibat banjir bandang (27/1/2023). Keadaan darurat masih berlaku di Auckland dan lebih jauh ke selatan di wilayah Waitomo.
“Ada banyak kerusakan di Auckland,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins kepada stasiun TVNZ, Senin.
“Saya berkesempatan untuk melihat secara langsung pada hari Sabtu dan jelas ada beberapa rumah yang rusak akibat banjir tetapi juga pergerakan tanah yang luas,” katanya.
Dia mengatakan bahwa 350 orang saat ini membutuhkan tempat penampungan darurat.
Kota ini mengalami rekor tingkat curah hujan sejak Jumat. National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Auckland sekarang telah mencatat lebih dari delapan kali curah hujan rata-rata Januari dan 40 persen dari curah hujan rata-rata tahunannya.
Metservice telah mengeluarkan peringatan hujan lebat yang diperbarui untuk Auckland dan Great Barrier Island selama 12 jam mulai pukul 18:00 pada tanggal 31 Januari 18:00 waktu setempat.
Dewan Kota Auckland mengatakan jika hujan terus berlanjut pada tingkat ini, banjir dan tanah longsor lebih lanjut dapat terjadi.
Layanan Pemadam Kebakaran dan darurat menerima 30 panggilan dalam 12 jam terakhir, termasuk menanggapi tanah longsor saat sebuah mobil meluncur menuruni bukit.
Sejauh ini dewan telah menyatakan 40 rumah tidak dapat dihuni dan melarang orang masuk, memasang stiker kuning yang memungkinkan orang hanya memasuki area tertentu dan 151 properti lainnya untuk waktu yang singkat.
Divisi Asuransi Australia Grup Selandia Baru telah menerima lebih dari 5.000 klaim sejauh ini dan Suncorp Group mengatakan telah menerima sekitar 3.000 klaim di Vero dan AA Insurance Brands.
“Jumlah klaim diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang seiring berkembangnya kasus dan pelanggan menemukan kerusakan pada properti mereka,” kata IAG dalam sebuah pernyataan. (*/cr1)
Komentar