JAKARTA – Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, menanggapi berita hoaks yang beredar di masyarakat bahwa ia membagi-bagi uang di Sumenep, Jawa Timur, Senin (12/4), sehingga menimbulkan kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes) untuk penyebaran Covid-19.
Said menyebutkan bahwa warga percaya dengan informasi palsu atau hoaks terkai pembaian uang usai buka puasa akhirnya mereka berkumpul di kediaman Said di Sumenep.
“Jadi, ada penyebar hoaks seakan-akan saya mau bagi-bagi uang. Padahal, yang benar takjil, tiap hari seribu kotak disebar,” tegas Said saat konferensi pers di Media Center DPR Jakarta, Kamis, (15/4).
Menurut Said, pengurus musala telah memasang papan pengumuman terkait tidak ada pembagian uang zaka
“Petugas musala sudah teriak-teriak, ‘Ayo bubar, ini pandemi, tidak ada pembagian zakat.’ Kalau zakat, mending ke desa-desa, ngapain ngumpulin orang,” kata Said.
Dikatakan Said, masalah berita bohong tersebut diserahkan ke pihak kepolisian.
Dan kepolisian setempat sudah mengamankan penyebar hoaks tersebut.
“Masyarakat bawah sudah susah, dengan hoaks semakin susah. Betapa berdosanya kita membiarkan pembuat hoaks merajalela seenaknya seakan suatu kebenaran,” tegas said.
Diketahui sebelumnya, beredar video di media sosial yang menayangkan kerumunan warga di Sumenep. Kerumunan disebut terjadi karena Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah bagi-bagi uang.
Lautan manusia pun memenuhi seisi jalan di malam hari itu. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian shalat, seperti mukena dan lain-lain. (*/cr7)
Sumber: siberindo.co