oleh

Otoritas Kesehatan Jepang Temukan Varian Baru Covid-19 Dengan Nama Eek

Jakarta – Virus COVID-19 terus bermutasi. Otoritas kesehatan Jepang telah temukan jenis varian baru COVID-19 pada bulan Maret lalu yang diyakini menguangi proteksi yang diberikan oleh vaksin. Mereka menyebutnya dengan nama sandi E484K atau Eek.

Dimuat dari laporan kantor berita Reuters, varian baru tersebut ditemukan pada 70 persen pasien COVID-19 di Rumah Sakit Tokyo Medical and Dental University. Dari 14 orang yang dirawat di sana, 10 di antaranya telah tertular varian baru COVID-19 bernama Eek itu.

“Tidak satupun dari mereka pernah berpergian ke luar negeri ataupun melaporkan pernah kontak dengan mereka yang tertular COVID-19,” ujar pernyataan persn Rumah Sakit Tokyo Medical and Dental University, Senin, 4 April 2021.

Munculnya varian baru Eek ini menjadi kabar buruk bagi Jepang. Beberapa pekan terakhir, mereka berupaya menggencarkan kampanye vaksinasi COVID-19 dan mengetatkan pembatasan sosial demi bisa terlaksananya Olimpiade Tokyo 2021 Juli nanti.

Baca Juga  Menanam Toga Dalam Pemanfaatan Lahan

Beberapa pakar, menurut laporan Reuters, khawatir varian baru COVID-19 bisa jadi pemicu penyebaran di tengah event besar seperti Olimpiade Tokyo. Apalagi, saat ini, kampanye vaksinasi dalam skala besar belum terlaksana. Hal itu belum mengimbangi angka kasus harian yang grafiknya mulai naik lagi.

Menurut data dari Worldometer, Jepang tercatat mempunyai 480 ribu kasus dan 9213 kematian akibat COVID-19. Pada Sabtu kemarin, mereka telah me’record’ 2.707 kasus baru. Titik terendah tahun ini dicapai pada akhir Februari lalu di mana kasus-kasus baru harian berada di rentang 1000 kasus per hari. (*/cr5)

Baca Juga  Debat Publik ke 2 Calon Wakil Bupati Way Kanan Digelar KPU Way Kanan

Sumber: dunia.tempo.co

News Feed