oleh

Pendidikan dan Gizi: Fondasi Utama Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA – Dalam dialog nasional bertema “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Jakarta, Sabtu (2/9), para pembicara menekankan pentingnya perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui peningkatan gizi dan pendidikan.

Ketua Umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati, menyatakan bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 membutuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk memberantas kemiskinan dan memperbaiki cara pandang.

“Kita tertinggal di bidang pendidikan akibat kemiskinan. Untuk itu, gizi yang baik menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan SDM,” ungkap Handojo, menyoroti pentingnya nutrisi dalam mendukung tumbuh kembang anak, termasuk aspek fisik, kognitif, dan emosional.

Baca Juga  Kegiatan Bootcamp KSAD untuk Gen Z Mendapat Sambutan Positif PBNU dan KNPI

Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang hadir sebagai keynote speaker, menambahkan bahwa masalah stunting atau gizi buruk pada anak-anak mempengaruhi kemampuan belajar.

“Kakak saya, Prabowo Subianto, sudah lama memikirkan solusi untuk masalah ini, termasuk perlunya peningkatan anggaran pendidikan,” ujar Hashim.

Ia menyatakan bahwa 18 juta anak di Indonesia masih berangkat ke sekolah dengan perut lapar, mengindikasikan perlunya langkah lebih besar dalam perbaikan gizi nasional.

Hashim juga menyebut bahwa dalam pemerintahan Prabowo, program pemberian makanan bergizi gratis untuk 87 juta anak akan menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Baca Juga  Muzani Targetkan Prabowo dan Gerindra Menang Besar di Depok, Kalahkan PKS

Sementara itu, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, SH, MH, Ketua Yayasan Tarumanegara, menyoroti empat tahap peta jalan menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada peningkatan SDM dan penguasaan teknologi.

Menurutnya, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan daya saing global adalah pilar utama untuk mencapai visi 2045.

Ariawan menekankan bahwa usia produktif yang akan mencapai 70% dari total populasi pada 2045 adalah aset penting yang perlu dikembangkan dengan daya saing tinggi. Berdasarkan data, Indonesia menargetkan pendapatan per kapita sebesar 30.300 dolar AS pada 2045, dengan penurunan kemiskinan hingga 0,5-0,8% serta ketimpangan ekonomi menjadi 0,29-0,32%.

Baca Juga  Dorong Kerjasama Pendidikan Antara Indonesia-Meksiko

Upaya untuk mencapai target tersebut tidak hanya melalui perbaikan gizi dan pendidikan, tetapi juga inovasi di sektor industri dan akademik.

Langkah-langkah transformasi ini, seperti disampaikan Ariawan, dibagi dalam empat tahap, mulai dari pemenuhan kebutuhan pendidikan hingga penguatan daya saing SDM secara berkelanjutan.

“Generasi muda harus siap bertransformasi dan meningkatkan daya saing di era industri berbasis teknologi,” tegasnya.

Dialog ini menjadi tonggak penting dalam menyusun strategi komprehensif demi terwujudnya Indonesia Emas 2045, di mana SDM unggul dan berdaya saing global akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional. (*)

News Feed