oleh

1.200 Umat Buddha Ikuti Detik-detik Waisak di Candi Borobudur

Magelang – Sebanyak 1.200 umat Buddha mengikuti detik-detik Waisak di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Di bawah terik matahari, umat mengikuti detik-detik Waisak dengan meditasi yang dipimpin Biksu Wongsin Labhiko Mahathera dan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya menyampaikan tema Waisak 2566 BE adalah Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati maksudnya kehidupan yang dipenuhi oleh ego sehingga manusia selalu terjebak dalam pertengkaran.

“Manusia perlu merasakan nikmatnya hidup penuh kesabaran dan memperoleh kekuatan kebijaksanaan yang berguna bagi orang lain, berwelas asih, menjadi orang yang berguna,” terangnya.

Ketua Umum Permabudhi Philip K. Widjaja mengatakan, Waisak tahun ini diadakan setelah pandemi Covid-19 yang Panjang. Umat saat ini bisa berjumpa kembali di Candi Borobudur yang megah.

Baca Juga  Pembangunan Pintu Masuk Candi Borobudur

”Walubi telah kerja keras untuk mewujudkan acara ini dan mengajak Permabudhi bersama-sama untuk bisa menikmati keceriaan Waisak, menikmati kebahagiaan Waisak,” tutur Philip K. Widjaja.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan peringatan Tri Suci Waisak menjadi momentum yang tepat bagi umat Buddha di seluruh dunia untuk mengingat kembali pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama.

“Kami atas nama pemerintah RI mengucapkan Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak semoga berkah penerangan dan kebijaksanaan menghiasi kehidupan kita bersama,” kata Zainut.

Biksu Wongsin Labhiko Mahatera mengaku gembira karena pada perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak tahun ini bisa kembali digelar secara tatap muka di Candi Borobudur. “Ini hanya mini Waisak saja belum full (penuh). Namun, malam ini masih ada sembahyang dan pelepasan lampion,” ujarnya, dilansir bumn.go.id.

Salah satu umat Buddha yang mengikuti ibadah Waisak di Candi Borobudur, Elia (40 tahun) mengaku sangat senang dan terharu karena bisa kembali mengikuti prosesi Hari Raya Tri Suci Waisak secara tatap muka di Candi Borobudur.

Baca Juga  SOP Kunjungan ke Candi Borobudur akan Diuji Coba Bulan Desember

“Istilahnya kan ini momen istimewa di Hari Tri Suci Waisak dan kita bisa berkumpul kembali di Candi Borobudur setelah vakum selama dua tahun,” kata perempuan asal Jakarta ini.

Meski digunakan untuk kegiatan memperingati Hari Waisak, namun Candi Borobudur tetap dibuka untuk wisatawan. Akan tetapi, wisatawan tidak bisa sepenuhnya menikmati Candi Borobudur. Karena salah satu bagian pelataran digunakan untuk memperingati Waisak, yakni di Lapangan Kenari.

Baca Juga  Membaca Arah Dukungan Relawan di Pilgub Jawa Tengah

Menurut GM PT Taman Wisata Candi Unit Borobudur (TWC), Aryono Hendro Malyanto, pihaknya telah menempatkan petugas untuk membatasi antara wisatawan dan umat Buddha. Hal tersebut dilakukan agar kegiatan Waisak bisa berjalan dengan lancar.

“Tetap kita buka seperti biasanya. Cuma yang mau berkunjung mohon memperhatikan rute jalan,” ujar Aryono.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono berharap momentum ini bisa mengembalikan lagi geliat dunia pariwisata di Borobudur dan Magelang, Jawa Tengah.

“Kami sangat senang sekali karena disamping ini menghidupkan lagi destinasi tapi juga yang paling penting menghidupkan ekonomi kawasan ini. Mari kita jaga momentum ini agar sektor pariwisata ini tetap bisa bertahan,” tutupnya. (*/cr1)

Komentar

News Feed