oleh

Pemprov Papua Belum Membayar Kompensasi Penggunaan Air Sejak 2017

JAYAPURA, SIN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Papua belum membayar kompensasi  penggunaan air sejumlah venue-venue menembak, istora dan aquatic yang berlokasi di area Stadion Lukas, Enenbe sejak 2017.

Hal itu membuat masyarakat adat Ohey Heram yang diwakilkan Dantje Nere menuntut, air yang dipasok kedalam kompleks stadion Lukas Enembe berasal dari mata air tanah adat Horoky di punggung gunung Cycloop milik suku besar Wali Nere yang merupakan bagian dari suku besar Oheey Heram, di distrik Sentani Timur. Oleh karenanya, dia meminta Pemprov Papua membayar hak mereka.

“Kami minta agar rencana penyerahan venue-venue yang sudah rampung dibangun agar disertai juga pembayaran penggunaan air yang sudah digunakan selama ini supaya penyelenggaraan PON Oktober mendatang lancar,” pinta Dantje Nere. Dikutip sin.co.id – Group siberindo.co

Air merupakan sumber utama untuk cabang olahraga aquatik. Apabila tidak ada penyelesaian maka pasokan air ke dalam stadion dan venue aquatic untuk lomba renang, loncat indah, dan lainnya bakal macet.

Baca Juga  Ada 407 Titik Penyekatan pada PPKM Darurat Jawa-Bali

“Air sumber utama yang mengalir ke empat kolam sebagai media utama pertandingan olahraga aquatik. Tanpa air tidak bisa ada pertandingan renang, loncat indah, dan sebagainya. Makanya kita minta pemerintah selesaikan pembayaran air,” tegasnya.

Nere mengaku belum ada itikad baik dari pemerintah untuk membayar kompensasi padahal bila dihitung air yang dipasok ke sekitar kompleks stadion sudah mencapai jutaan kubik air.

“Jangan sampai terjadi pemalangan jalan masuk ke venue-venue seperti yang terjadi di Doyo. Makanya kita minta untuk pemerintah segera membayar hak-hak masyarakat adat sebelum PON XX,” katanya.

Baca Juga  Anggap 'Ghibah' Wajar, Prabowo Tak Goyah Meski Dihujat dan Di-bully

Dantje Nere kembali mengingatkan agar sebelum penyerahan venue-venue dari pelaksana proyek kepada pemerintah, pemerintah menuntaskan masalah relokasi warga dan pembayaran sumber mata air milik masyarakat adat.

“Kami minta untuk masalah relokasi masyarakat di sekitar kompleks dan masalah sumber air utama yang dipasok ke kompleks stadion segera dituntaskan,” tandasnya. (*/cr3)

Komentar

News Feed