Jakarta, SIN.co.id – Pelanggaran protokol kesehatan mendekati minggu terakhir masa kampanye Pilkada berhasil ditekan hingga ke tingkat relatif rendah yakni 2,2 persen.
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta, pencapaian ini harus terus dilanjutkan. Dengan beragam cara yang lebih kreatif dan tidak terkesan monoton.
”Jangan hanya puas pada angka ini. Menjelang hari H harus terus membaik dari sisi agregat data pelanggaran. Sosialisasi yang dilakukan para pasangan calon, para relawan, termasuk KPU harus juga lebih kreatif,” terang Azis Syamsuddin, Rabu (25/11/2020).
Lagi-lagi, sambung Azis Syamsuddin, ini tidak terlepas dari kepatuhan para paslon (pasangan calon), tim sukses, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan.
Azis Syamsuddin mengakui angka pelanggaran hanya 2,2 persen, merupakan tingkat pelanggaran yang relatif kecil, dengan peserta kampanye tatap muka melebihi sedikit 50 orang namun tidak sampai terjadi kerumunan.
Dengan rendahnya pelanggaran tersebut menunjukkan para paslon, tim sukses, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya, telah bersinergi menyukseskan pilkada patuh protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang ada, utamanya PKPU Nomor 13 tahun 2020.
Politisi Partai Golkar itu pun meminta beberapa hari kedepan masyarakat jangan sampai lengah. ”Kita jaga betul agar situasi tetap kondusif. Masa tenang tanggal 6-8 Desember juga harus kita pastikan benar-benar tenang,” terangnya.
Selain menekankan pentingnya menjaga situasi dan keamanan, Azis Syamsuddin juga mengingatkan agar protokol kesehatan diterapkan selama Pilkada.
”Diantisipasi betul kemungkinan kerumunan, agar dihindari penumpukan orang dengan mengatur jam dan jadwal orang melakukan pemilihan,” terangnya.
Azis Syamsuddin juga mengapresiasi atas langkah KPU yang terus melakukan simulasi baik di pemungutan maupun saat penghitungan suara. ”Tidak akan mungkin penyelenggara KPU bekerja sendiri dengan jajarannya. Kita dukung dengan semua kekuatan yang ada,” tuturnya. (ful/scio)
Komentar